29 September 2009

Pertamina

Sudah setengah abad lebih Pertamina menancapkan kakinya di bumi Indonesia, walau secara kronologis dunia perminyakan Indonesia dimulai dari sejak komersialisasi minyak di tahun 1885. Sejak itu selama 60 tahun (1885-1945) sumber daya minyak di eksplorasi dan dieksploitasi oleh perusahaan-perusahaan milik pemerintah Hindia Belanda, Inggris, dan AS, serta dalam beberapa saat oleh balatentara Jepang.
Pada tgl 10 Desember 1957untuk pertamakalinya kita memiliki perusahaan minyak yang bersifat nasional yaitu PT.Permina yang lahir dari desakan parlemen yang terkenal dengan nama Mosi Moehammad Hasan (1951-1957) untuk menasionalisasi perusahaan asing.
Pada tahun 1961 terdapat 3 perusahaan minyak nasional yaitu PN.Permina, PN.Pertamin, dan PN.Permigan.
Pada tahun 1966, permigan dilikuidasi, sementara itu PN.Permina dan PN.Pertamin melakukan merger menjadi PN.Pertamina, untuk seterusnya menjadi Pertamina tahun 1971berdasarkan UU.NO.8 tahun 1971. Dalam perjalananya Pertamina tidak bisa mengembangkan organisasi dan SDM-nya secara terarah, citra perusahaan menjadi amburadul karena kinerja yang tidak baik dan mengguritanya praktek KKN. Perubahan besar yang sìgnifikan terjadi pada tanggal 17 september 2003 dimana Pertamina beralih status dari perusahaan negara menjadi sebuah perseroan. Menyongsong era liberalisasi, persaingan bisnis hilir migas di Indonesia akan semakin terbuka, khususnya ritel BBM, sejumlah pemain baik asing maupun lokal sudah di perkenankan untuk secara langsung menjual BBM kepada masyarakat, dan saat ini Shell perusahaan minyak dari Belanda dan Petronas dari Malaysa telah menjejakan kakinya di tanah air. Untuk menghadapi persaingan tersebut Pertamina harus segera memperbaiki kinerjanya dan yang paling penting adalah menghapus virus korupsi yang menggerogoti tubuh pertamina agar pertamina dapat menjadi sebuah Korporasi yang kuat dan siap bersaing.

28 September 2009

Observatorium Bosscha

Observatorium Bosscha yang terletak di Lembang, sebelah utara Kota
Bandung dibangun oleh seorang pengusaha perkebunan teh di Malabar yang
bernama Karel Albert Rudolf Bosscha. Selesai pada tahun 1928, Bosscha
bekerja sama dengan Nederlands Indische Sterrenkundige Vereniging
(NISV, sebuah perkumpulan ahli bintang Hindia Belanda).

17 September 2009

Suntik Vitamin C Intravena

Suntik vitamin C intravena atau penyuntikan cairan vitamin C ke
pembuluh darah lengan sebenarnya telah biasa dilakukan sejak tahun
1940-an yang bertujuan untuk mempercepat pemulihan pasien sebelum dan
sesudah proses operasi atau pembedahan. Karena vitamin C diperkirakan
juga mampu memelihara kesehatan kulit, maka cara penyuntikan ini juga
kerap dipakai akhir-akhir ini untuk peremajaan dan pemutihan kulit
karena dianggap lebih efektif mencapai sasaran karena langsung menuju
ke pembuluh darah.

11 September 2009

Buah Nanas

Siapa sih ya ga kenal dengan buah nanas yang mempunyai bentuk yang unik dan rasanya yang manis.., yap..! Orang barat pertama yang diduga menemukan tanaman ini adalah Columbus dan para awaknya pada saat mereka mendarat di pulau Guadeloupe pada tahun 1493, buah nanas itu mempesona columbus karena penampilannya yang eksotis dan cita rasanya yang enak dan menyegarkan setelah dicicipi. Orang Indian, yang merupakan penduduk asli Amerika menyebutnya nana.

Para penjelajah berikutnya melihat nanas tumbuh di mana-mana di seputaran pantai Amerika yang beriklim tropis. Maka para pakar botani pun sepakat bahwa yang membudidayakan buah nanas adalah suku Indian Tupi-Guarani, penduduk di daerah pertemuan antara Argentina, Paraguay dan Brazil.

09 September 2009

Penggunaan Gas Air Mata Dalam Perang

Gas air mata ternyata pernah digunakan pula dalam peperangan, Jerman
adalah negara yang pertama kali menggunakanya sebagai alat perang
kimia dalam perang dunia pertama, berupa peluru meriam yang diisi
dengan iritan dianisidine chlorosulfonate. Namun karena pengaruhnya
ringan dan singkat maka dianggap tidak cocok sebagai alat perang,
cukup untuk mengatasi kerusuhan seperti yang sering kita lihat
sekarang ini.

08 September 2009

Ayatollah Khomeini Jatuhkan Vonis Hukuman Mati kepada Salman Rushdie

Pada tanggal 14 Februari 1989 penguasa Iran Ayatollah Khomeini
menjatuhkan vonis hukuman mati terhadap Salman Rushdie yang merupakan
seorang pengarang. Vonis dijatuhkan karena Rushdie membuat novel yang
berjudul Satanic Verses yang isinya dianggap sangat menghina Islam.

Salman Rushdie pun melarikan diri lalu bersembunyi dan berlindung di
Inggris karena diburu, setelah pemerintah Iran pun menawarkan hadiah
uang sebesar 2 juta dollar AS bagi siapa saja yang dapat menemukan dan
berhasil membunuh Salman Rusdie.

04 September 2009

Aceh Kalahkan Portugis

Sultan Shah Ali Mughayat berinsiatif menyatukan musuh-musuh Portugis untuk melakukan perlawanan terhadap penjajah asal eropa itu. Apa yang dilakukan oleh Sultan ternyata membuahkan hasil, mereka pun berhasil mengalahkan Portugis pada saat perang Pidie tahun 1521 dan perang Pasai pada tahun 1524.

03 September 2009

Asterix

Cerita fiktif tentang perlawanan bangsa Galia terhadap kekuasaan
Romawi ini dibuat dalam bentuk komik dan diterbitkan untuk pertama
kalinya pada tahun 1959 oleh penerbit Pilote dan dicetak hanya 6000
eksemplar. Kesuksesan besar diraih saat pemunculan komik Asterik dan
Cleopatra pada tahun 1965, lebih dari satu juta kopi terjual hingga
awal tahun 1967.

Bahkan ketika dijadikan film pun, Asterix mendapatkan kesuksesan, film
karya Claude Zidi yang berjudul Asterix and Obelix versus Caesar itu
laris terjual. Film yang dibintangi oleh Gerard Depardieu dan Cristian
Clavier ini videonya laku hingga 1,2 juta buah, DVDnya laku 40.000
keping, dan versi layar lebarnya ditonton lebih dari 20 juta orang.