26 February 2010

Fitnah Di Zaman Khulafaur Rasyidin

Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, pemerintahan kaum muslimin mulai terancam benih-benih perpecahan, namun selama pemerintahan Abu Bakar dan Umar bin Khattab bencana perpecahan itu dapat dibendung dan dikendalikan. Umar dengan segala kebijaksanaan dan kewibawaannya dapat mengunci rapat pintu pemerintahannya agar fitnah itu tidak dapat menyusup. Namun akhirnya pintu itu pecah setelah Umar bin Khattab terbunuh, si munafik Abdullah bin Saba (seorang Yahudi) berhasil menghasut Bani Ummayah dan Bani Hasyim supaya berebut tampuk pemerintahan pada masa Usman bin Affan. Keduanya pun saling gontok-gontokan dan mengakibatkan terbunuhnya Khalifah ketiga Usman bin Affan, sejak saat itu perang antara sesama umat Islam pun sering terjadi dan mengakibatkan umat Islam pun terpecah belah.

17 February 2010

Kota Cimahi

Cimahi mulai dikenal ketika pada tahun 1811, Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels membuat jalan Anyer-Panarukan, dengan dibuatnya pos penjagaan di alun-alun Cimahi sekarang. Tahun 1874-1893, dilaksanakan pembuatan jalan kereta api Bandung-Cianjur sekaligus pembuatan Stasiun Cimahi. Tahun 1886 dibangun pusat pendidikan militer beserta fasilitas lainnya seperti Rumah Sakit Dustira dan rumah tahanan militer. Pada tahun 1935, Cimahi ditetapkan sebagai kecamatan.
Setelah kemerdekaan Indonesia, Cimahi menjadi bagian dari Kabupaten Bandung Utara. Pada tahun 1962, dibentuk Kawedanaan Cimahi yang meliputi Kecamatan Cimahi, Padalarang, Batujajar, dan Cipatat. Berdasarkan PP Nomor 29 Tahun 1975, Cimahi ditingkatkan statusnya menjadi kota administratif pada tanggal 29 Januari 1976, dan menjadi kota administratif pertama di Jawa Barat. Mulai 21 Juni 2001 status Cimahi menjadi kota.
sumber: http://wapedia.mobi/id/Kota_Cimahi

16 February 2010

Pelabuhan Sunda Kelapa

Sunda Kelapa adalah salah satu pelabuhan yang dimiliki oleh kerajaan
Pajajaran, kemudian portugis datang dan diberi izin mendirikan
bentengnya di Sunda Kelapa pada tahun 1522.
Pada waktu itu pelabuhan ini ramai disinggahi para pedagang dan pelaut
dari berbagai daerah.

Saat berada di bawah pemerintahan Belanda Sunda Kelapa diperbesar,
bahkan pada tahun 1610 kanal sepanjang 810 meter pun dibangun tanpa
merubah fungsi pelabuhan sebagai tempat bongkar muat barang dagangan.
Dan di jaman kemerdekaan Indonesia pelabuhan ini diperbaiki lagi
hingga dapat menampung sekitar 70 Kapal motor. Oh ya nama Sunda Kelapa
akhirnya diganti menjadi Batavia oleh Jan Pieterszoon Coen.

09 February 2010

Sejarah "persatuan Umat Islam" (PUI)

"Persatuan Ummat Islam" (PUI) lahir pada tahun 1952 sebagai anak zaman dalam mematri persatuan dan kesatuan bangsa, khususnya persatuan dan kesatuan intern Umat Islam. Dikatakan sebagai anak zaman, karena pada waktu lahirnya, yaitu pada tanggal 5 April 1952bertepatan dengan 9 Rajab 1371H di Bogor, situasi dan kondisi keorganisasian social masyarakat di Indonesia saat itu cenderung berpecah belah. Tetapi PUI lahir justru sebagai hasil fusi antara dua organisasi besar, yaitu antara "Perikatan Ummat Islam" (PUI), yang berpusat di
Majalengka, dengan "Persatuan Ummat Islam Indonesia" (PUII), yang berpusat di Sukabumi.
Sebagai salahsatu organisasi pergerakan Islam, PUI bergerak dan beramal di bidang Pendidikan, Sosial dan kesehatan masyarakat, Ekonomi dan Dakwah. Bahkan kini telah merintis di bidang Iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi).

"Perikatan Ummat Islam" (PUI) merupakan organisasi yang pada awal didirikannya oleh KH. Abdul Halim di Majalengka, Jawa Barat, bernama "Majlisul 'Ilmi" (1911). Organisasi Majlisul Ilmi tumbuh dan berkembang melalui proses perjuangan yang penuh tantangan dan rintangan dari penjajah Kolonial Belanda. Dalam mencapai tujuannya organisasi ini terpaksa harus mengalami beberapa kali penyempurnaan dan pergantian nama.

Dengan penyempurnaan, dimaksudkan untuk mendewasakan organisasi agar tahan uji terhadap tempaan zaman dan ujian hidup, sedangkan dengan pergantian nama, dimaksudkan disamping untuk menyesuaikan diri terhadap misi dan beban tanggung jawab yang harus dipikul, juga untuk menghindarkan diri dari intaian dan ancaman Pemerintah Kolonial Belanda. Demikianlah pada tahun 1912 Majlisul 'Ilmi menyempurnakan diri dan merubah nama organisasinya menjadi "Hayatul Qulub" yang berarti "menghidup-hidupkan hati". Setelah peristiwa aksi pemogokan buruh pabrik gula di Majalengka, dalam rangka melawan penindasan penguasa Belanda, Hayatul Qulub makin diawasi dan dicurigai Belanda. Kemudian, antara lain atas anjuran HOS Cokroaminoto, perhimpunan "Hayatul Qulub" dirubah dan diganti, namanya menjadi Persyarikatan Oelama (PO) pada tahun 1916.

Dengan segala ulah dan tipu daya Belanda Persyarikatan Oelama (PO) pun mendapat rongrongan dari pihak penjajah, bahkan dari teman seiring KH. Abdul Halim sendiri yang telah kena hasut dan pengaruh dari aparat Pemerintah Belanda.





Mereka memfitnah bahwa pendidikan/sekolah yang didirikan PO itu adalah sekolah kafir, karena bentuk dan sistemnya seperti sekolah-sekolah yang diadakan oleh Belanda,
yaitu pendidikan dengan sistem kelas dengan duduk di bangku dan menghadap meja serta papan tulis. Tidak hanya itu, para ulama yang tidak senang terhadap perkembangan PO juga menyebarkan isu kepada masyarakat luas, bahwa organisasi PO itu bukan untuk dan milik rakyat awam, tetapi khusus untuk dan milik para ulama. Jadi bagi kita yang bukan ulama, tidak pantas dan tidak perlu ikut-ikutan masuk PO, kata mereka. Mereka menghasut masyarakat muslim agar tidak masuk PO. Terhadap fitnah tersebut KH. Abdul Halim tidak pernah menyerah. Beliau tetap pada keyakinannya, meneruskan pembaharuan dalam bidang pendidikan.

Pada awal pendudukan Jepang, organisasi-organisasi pergerakan yang pada tahun 1938 bergabung dalam MIAI ( PO, AII, Muhammadiyah dan NU ) dibubarkan oleh penguasa Jepang. Para ulama/pimpinan organisasi tersebut kemudian mendesak penguasa Jepang agar organisasi-organisasi mereka dibolehkan bergerak lagi. Beberapa bulan kemudian organisasi tersebut diizinkan oleh penguasa Jepang untuk melakukan kembali kegiatan-kegiatannya. Federasi MIAI pun diizinkan bergerak lagi dengan nama Majlis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi).Sementara itu nama organisasi Persyarikatan Oelama diganti lagi menjadi Perikatan Oemmat Islam (POI), yang dengan perubahan ejaan Bahasa Indonesia sistem
Soewandi (1947) menjadi Perikatan Ummat Islam (PUI).

Selanjutnya adalah sejarah "Persatuan Ummat Islam Indonesia" (PUII) yang didirikan oleh KH. Ahmad Sanusi di Sukabumi, Jawa Barat. Seperti halnya Perikatan Ummat Islam, sejarah perjuangan PUII juga melalui proses Perkembangan dan Pergantian nama. Semula pada awal didirikannya, organisasi perjuangan ini bernama "Al-Ittihadiyatul Islamiyah" disingkat AII. Pada masa pendudukan Jepang, AII sebagai anggota MIAI, mengalami proses seperti PO. Pada saat itulah AII berganti nama menjadi Persatuan Oemmat Islam Indonesia (POII) pada tahun 1942, dan berubah namanya pada tahun 1947 menurut Ejaan Soewandi menjadi PUII. Perjuangan PUII sejak awalnya secara prinsipil sama dengan PUI. Mengapa demikian ?

Kiranya patut kita pahami bersama, bahwa antara pimpinan PUI dan pimpinan PUII itu sebenarnya adalah "Satu Guru dan Satu Ilmu". Mereka, yaitu KH. Abdul Halim dan KH. Ahmad Sanusi, pada waktu yang bersamaan menuntut ilmu di Mekah, Saudi Arabia pada tahun 1908 - 1911. Mereka saling bersahabat dan saling bertukar pikiran, baik di bidang pendalaman ilmu, maupun pengalaman ilmunya kelak setelah kembali ke Tanah Air. Pada waktu di Mekah, mereka juga bertemu dan menjalin persahabatan karib dengan tokoh-tokoh pejuang Islam Indonesia lainnya, seperti KH. Mas Mansyur (Muhammadiyah) dan KH. Abdul Wahab (Nahdatul Ulama).




Sekembalinya di Tanah Air, persahabatan mereka berlanjut. Mereka saling berkunjung dalam rangka lebih memantapkan cita-cita yang telah terukir dan digalang sejak di perantauan, yaitu cita-cita untuk menggalang persatuan dan kesatuan umat Islam Indonesia, mereka anggap sebagai tulang punggung wawasan persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia.

Setelah mereka masing-masing memimpin PO dan AII, frekuensi pertemuan mereka semakin tinggi dan efektif. Sejak KH. Abdul Halim (PO) diundang oleh KH. Ahmad Sanusi untuk memberikan ceramah pada Muktamar AII di Sukabumi pada bulan Maret 1935, rencana realisasi cita-cita tentang terciptanya persatuan dan kesatuan umat Islam Indonesia semakin kongkret. Kedua ulama beserta seluruh anggota masing-masing bertekad bulat untuk saling melebur organisasi mereka, guna mewujudkan cita-cita bersama.

Kemudian pada berbagai kesempatan, betapapun sibuknya mereka sebagai wakil-wakil rakyat dalam Badan Penyelidikan Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), yang dalam bahasa Jepangnya disebut Dokuritsu Zyumbi Choosakai, mereka menyempatkan diri untuk menyusun rencana teknis pelaksanaan fusi dari kedua organisasi mereka.

Rencana mengenai nama bentuk organisasi hasil fusi yaitu Persatuan Ummat Islam, rancangan (konsep) kepengurusan, waktu serta tempat diadakan fusi, dan lain-lain telah disepakati bersama. Tetapi ditakdirkan sebelum upacara fusi dilaksanakan, KH. Ahmad Sanusi dipanggil oleh Allah Swt. Beliau wafat tahun 1950. Sesuai dengan wasiat beliau kepada keluarga dan pengurus PUII agar pelaksanaan fusi secepatnya direalisasi, maka pada tanggal 5 April 1952bertepatan dengan 9 Rajab 1371H PUI dan PUII berfusi menjadi "Persatuan Ummat Islam" (PUI). Kemudian dinyatakan sebagai "Hari Fusi PUI".

Pendiri-pendiri PUI tersebut, yaitu KH. Abdul Halim, KH. Ahmad Sanusi dan Mr. Syamsuddin, berkat jasanya dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, dianugerahi Bintang Maha Putera Utama, berdasarkan No.048/TK/Tahun 1992 tanggal 12 Agustus 1992.
Sumber: http://pui-kab-bandung.blogspot.com/2009/11/sejarah-singkat.html

03 February 2010

Charles Goodyear, Sang Pelopor Metode Vulkanisir

Pada mulanya Charles Goodyear adalah seorang mantan pedagang yang
bangkrut dan sempat dipenjara akibat terlilit utang.
Pada tahun 1830 dunia sedang mengalami demam karet dan Charles
Goodyear pun tertarik menggeluti dunia karet.
Pada tahun 1839 Goodyear pun berhasil menemukan karet tahan cuaca,
yang bermula dari ketidaksengajaanya menjatuhkan karet dan belerang
sebagai bahan campurannya ke dalam tungku panas dan menemukan bahwa
bahan itu berubah memiliki karakter bagai kulit yang elastis. Kemudian
ia pun terobsesi untuk membuat beragam barang dari bahan material
buatannya dan mematenkan ciptaanya itu, namun langkahnya didahului
oleh pionir karet asal Inggris bernama Thomas Hancock yang ironisnya
metode vulkanisir yang digunakanya diinspirasi dari contoh karet tahan
cuaca ciptaan Goodyear.
Ia pun mencoba melawan lewat jalur hukum, tapi akhirnya kalah dan
kemudian kehilangan paten prancis miliknya, tak hanya itu, royaltinya
pun dibatalkan.

Goodyear pun meninggal pada tahun 1860 dengan meninggalkan utang
sebesar USD 200.000. Namun akhirnya pengorbanan dan kerja keras
Goodyear tidak sia-sia, karena keluarganya bisa menikmati itu semua
melalui akumulasi royalti temuanya itu, dan yang lebih berarti lagi,
namanya telah terpatri sebagai perintis industri karet modern dunia.

01 February 2010

Era Perang Dingin Antara Amerika Serikat Dan Uni Sovyet

Sejak perang dunia II berakhir dengan runtuhnya kekuatan militer Nazi Jerman dan Jepang, kekuatan utama dunia ada di tangan dua negara yakni Amerika Serikat dan Uni Sovyet. Namun karena perbedaan ideologi yang kuat maka terjadilah perang dingin di antara keduanya yang akhirnya melahirkan blok barat dibawah pimpinan Amerika Serikat yang anggotanya didominasi oleh negara-negara eropa barat dan blok timur dibawah pimpinan Uni Sovyet yang anggotanya didominasi oleh negara-negara eropa timur. Munculnya kedua blok tersebut ditindaklanjuti dengan pembentukan pakta pertahanan yakni NATO (blok barat) dan Pakta Warsawa (blok timur).
Namun ideologi kapitalis liberal yang diusung oleh Amerika dirasakan lebih nyaman oleh negara-negara yang berada di luar kedua blok tersebut dibandingkan ideologi komunis yang diusung oleh Uni Sovyet, maka tak heran jika negara-negara non blok cenderung lebih suka bergaul dengan negara-negara dari blok barat. Hal ini tentu saja mempengaruhi kekuatan politik Amerika menjadi lebih unggul, selain itu Amerika pun unggul dari sisi kekuatan ekonomi dan peran medianya yang pandai membuat propaganda tentang kediktatoran para pemimpin blok timur. Walhasil Uni Sovyet harus mengakui keunggulan Amerika Serikat yang ditandai dengan bubarnya negara Uni Sovyet menjadi negara-negara yang terpisah pada tahun 1989.