tanggal 24 Maret 1946 adalah suatu bentuk perlawanan kepada penjajah
Belanda (NICA) yang membonceng tentara sekutu pimpinan Inggris yang
mengeluarkan ultimatum agar warga Bandung harus keluar dari Kota
Bandung.
Ide membumihanguskan Kota Bandung dilakukan setelah diselenggarakannya
Musyawarah Persatuan Perjuangan Priangan atau MP3, Kolonel Abdul Haris
Nasution yang pada waktu itu menjabat sebagai komandan divisi III
memberikan perintah untuk membakar rumah beserta isinya mulai dari
pusat kota sampai sejauh 12 km ke arah selatan atau daerah Baleendah,
ke arah Barat atau Cimahi dan ke arah timur atau kawasan ujungberung.
Dua pejuang ternama yakni Mohammad Toha dan Mohamad Ramdan gugur dalam
peristiwa itu saat meledakkan gudang mesiu di Dayeuh Kolot.
Peristiwa yang terjadi pada tengah malam 24 Maret 1946 itu nampak
seperti lautan api saat dilihat dari perbukitan di Bandung Selatan dan
Bandung Utara, maka sampai saat ini peristiwa itu dikenang dengan nama
Bandung Lautan Api.